BAB I
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa sekarang ini saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Setelah melewati berbagai proses dalam membuat makalah ini akhirnya saya juga pun dapat menyelesaikan makalah ini untuk keperluan Tugas saya dan sekaligus juga akan memberikan satu kontribusi kepada orang lain mengenai isi makalah ini yang membahas mengenai “Multiple Intelligences” yang merupakan salah satu karya dari HOWARD GARDNER.kiranya makalah ini dapat membantu kita dan menambah wawasan kita sekarang ini dan membantu kita dalam dunia sekarang ini sebagai jati diri kita manusia. Terima kasih.
Tondano, 4 Mei 2012
Wiradhika Palit
DAFTAR ISI
BAB I 2
BIODATA PENYUSUN 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB II 5
BIOGRAPHY OF HOWARD GARDNER 5
TEORI MULTIPLE ILTELLIGENCES 7
DASAR-DASAR TEORI 8
JENIS-JENIS INTELIGENSI 9
PEMAHAMAN MULTIPLE INTELLIGENCES MENURUT SAYA 12
PENJABARAN JENIS INTELIGENSI 12
PERSONAL MIND MAPPING 14
BAB III 15
KESIMPULAN 16
DAFTAR PUSTAKA 17
BAB II
ISI
BIOGRAPHY OF HOWARD GARDNER
| ||
During the past two decades, Gardner and colleagues at Project Zero have been
involved in the design of performance-based assessments; education for understanding; the use of multiple intelligences to achieve more personalized curriculum, instruction, and pedagogy; and the quality of interdisciplinary efforts in education. Since the middle 1990s, in collaboration with psychologist Mihaly Csikszentmihalyi and William Damon, Gardner has directed the GoodWork Project-- a study of work that is excellent, engaging, and ethical. More recently, with long time Project Zero colleagues Lynn Barendsen and Wendy Fischman, he has conducted reflection sessions designed to enhance the understanding and incidence of good work among young people. With Carrie James and other colleagues at Project Zero, he is also investigating the nature of trust in contemporary society and ethical dimensions entailed in the use of the new digital media. Among new research undertakings are a study of effective collaboration among non-profit institutions in education and a study of conceptions of quality, nationally and internationally, in the contemporary era. In 2008 he delivered a set of three lectures at New York's Museum of Modern Art on the topic "The True, The Beautiful, and The Good: Reconsiderations in a post-modern, digital era,"from which he drew upon to write the recently published Truth, Beauty andGoodness Reframed: Educating for the Virtues in the Twenty-First Century.
Teori tenteng multiple intelligence ini berdasarkan pakar Psikologi Harvard Howard Gardner. Gardner mengemukakan bahwa pandangan klasik percaya bahwa inteligensi merupakan kapasitas kesatuan dari penalaran logis, dimana kemampuan abstraksi sangat bernilai. Pandangan ini berdasar pada teori general (g) intelligence dari Spearman yang menganggap inteligensi sebagai kekuatan mental yang yang timbul selalma aktifitas intelektual dan dapat digambarkan dalam berbagai tingkatan. Sama dengan Thurstone dan beberapa ahli psikometri lain Gardner melihat bahwa inteligensi merupakan meliputi beberapa kemampuan mental. Namun demikian psikolog Universitas Harvard tersebut tidak terlalu terlalu peduli dengan bagaimana menjelaskan dan menuangkannya dalam skor tes psikometri yang bersifat lintas budaya.
Inteligensi, menurut Gardner, merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah dalam situasi budaya atau komunitas tertentu, yang terdiri dari tujuh macam inteligensi. Meskipun demikian, Gardner menyatakan bahwa jumlah tersebut bisa lebih atau kurang, tapi jelas bukan hanya satu kapasitas metal. Pertanyaan tentang kenapa individu memilih berada dalan peran-peran yang berbeda (ahli fisika,petani, penari), memerlukan kerja berbagai kecerdasan sebagai suatu kombinasi, dalam penjelasannya.
Kita bisa mencontohkan apakah Einstein akan sukses seperti itu bila dia masuk di Jurusan Biologi atau belajar main bola dan Musik…jelas masalah fisika-teoritis Einstein, Max Planc, Stephen Howking, Newton adalah jenius-jenius, tetapi bab olah-raga maka Zidane, Jordane, Maradona adalah jenius-jenius dilapangan, juga Mozart, Bach adalah jenius-jenius dimusik. Dst..dst…juga Thoman A. Edison adalah jenius lain, demikian juga dengan para sutradara film, bagaimana mereka mampu membayangkan harus disyuting bagian ini, kemudian setelah itu, adegan ini, ini yang mesti keluar dengan pakaian jenis ini, latar suara ini, dan bahkan dialog seperti itu, ini adalah jenius-jenius bentuk lain. Disinilah Howard Gardner mengeluarkan teori baru dalam buku Frame of Mind, tentang Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk), dimana dia mengatakan bahwa era baru sudah merubah dari Test IQ yang melulu hanya test tulis (dimana didominasi oleh kemampuan Matematika dan Bahasa), menjadi Multiple Intelligences.
DASAR-DASAR TEORI
Teori Gardner berdasar pada sintesa berbagai macam bukti dari sumber-sumber yang berbeda :
1. Studi terhadap orang normal yang mengalami kerusakan otak karena trauma atau stroke, yang mendukung pendapat tentang inteligensi terpisah yang mengatur pemikiran spasial dan bahasa.
2. Dukungan profil intelektual dari populasi-populasi khusus, seperti prodigies dan idiot savants, yang mengindikasikan bahwa inteligensi merupakan kemampuan-kemampuan yang terpisah.
3. Bukti dari mekanisme pemprosesan informasi.
4. Dukungan dari psikologi eksperimental dan psikologi kognitif
5. Penemuan-penemuan psikometris.
6. Arah perkembangan karakteristik dari manifestasi umum dan mendasar, menuju kondisi akhir berupa keahlian yang memungkinkan.
7. Penemuan dalam bidang biologi evolusioner.
8. Dukungan dari konsep-konsep yang ada pada sistem simbol.
JENIS-JENIS INTELIGENSI
Gardner menekankan dalam jenis inteligensinya bahwa inteligensi hanya merupakan konstrak ilmiah yang secara potensial berguna. Jenis-jenis inteligensi Gardner :
| ||
PEMAHAMAN MULTIPLE INTELLIGENCES MENURUT SAYA
Dalam setiap diri kita juga kita tidak hanya memiliki satu kecerdasan melainkan kita dapat juga memperoleh kecerdasan lainnya. Tapi meskipun kita memiliki kecerdasan lain kita Cuma memiliki satu kecerdasan yang menonjol.
Dari topic di atas kita sudah mengetahui kalau dalam setiap bidang yang kita sukai dan tidak sukai ada kaitannya dengan masing-masing kecerdasan tersebut.
| ||
Seberapa menonjolkah kita dalam suatu kecerdasan tergantung pada pengetahuan kita terhadap kecerdasan tersebut.
Salah satu cara agar kita mengetahui kecerdasan apa yang paling menonjol dalam diri kita, kita membuat personal mind mapping.
Pertama-tama kita membuat soal-soal sekaligus jawaban dari setiap kecerdasan tersebut menurut pengetahuan kita sendiri,kemudian kita mencari tau kebenaran dari jawaban-jawaban tersebut.
Jumlah soal dalam setiap kecerdasan tidaklah menjadi masalah karena banyak atau sedikitnya soal itu juga yang akan menunjukan seberapa tau kita dalam hal tersebut.
PENJABARAN JENIS INTELIGENSI
· Kecerdasan spasial menurut saya merupakan salah satu kecerdasan yang dimana satu hal tertentu yang kita lihat atau pelajari disuatu tempat atau di satu waktu kemudian kita mencoba menghadirkannya menurut apa yang kita inginkan atau dengan beberapa polesan dari konsep kita sendiri. Sebagai contoh: FILM, kebanyakan dari film-film diambil dari kisah nyata entah itu pada waktu sekarang atau pada waktu dulu.
· Kecerdasan Bahasa: dalam kecerdasan ini yang paling utama adalah cara kita berkomunikasi dengan individu lain dengan menggunakan kata-kata yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa.orang yang memiliki kecerdasan ini lebih banyak kita temui di PUBLIC MEDIA contohnya: jurnalis,reporter,penulis dan wartawan.
· Kecerdasan logis matematis: dalam kecerdasan ini mereka lebih banyak berdasarkan pada logika dan yang berbau dengan angka-angka. Mereka mencoba merumuskan satu hal dengan cara mengkombinasikan sumber(kepastian) yang mereka dapatkan dan membuatnya menjadi satu formula yang berupa satu kebenaran dalam bentuk angka-angka.
· Kecerdasan jasmani kinestik: dalam kecerdasan ini menurut saya seseorang dapat melakukan suatu gaya/gerakan pada tubuh sehingga menghasilkan suatu hal yang dimana orang lain merasa senang dan merasa hal tersebut perlu juga kita pelajari.dalam kecerdasan ini juga salah satu cara kita dapat berinteraksi dengan masyarakat tanpa harus kita berada di hadapan mereka.
· Keceradasan musical: menkombinasikan pola-pola tertentu dari berbagai nada atau ketukan bukanlah hal yang mudah.kalau dalam kecerdasan matematik hal itu lebih diwujudkan dalam angka tapi di kecerdasan ini diwujudkan dalam sebuah karya MUSIK. Karya musik tidak hanya terbatas kepada seberapa tau orang tersebut dalam memainkan alat musik atau seberapa hebat dia dalam memahami jenis-jenis nada yang ada dalam musik. Dalam kecerdasan ini kita dapat mengeksresikan berbagai perasaan yang kita rasakan sekarang atau pada waktu itu dengan meenjadikannya dalam sebuah alunan suara. Menurut saya ini adalah kecerdasan yang sangat ingin kita keluarkan meskipun potensi yang ada dalam diri kita rendah.
· Kecerdasan Interpersonal: dimana kita belajar mengetahui atau mencari cara masuk dalam diri seorang yang butuh di hibur atau kita juga dapat menjadi salah seorang penengah dalam suatu perdebatan antara dua kelompok. Kita juga harus mengetahui bagaimana cara berbicara atau cara mengungkapkan pada orang lain.
· Kecerdasan Intrapersonal: kecerdasan ini kita harus lebih tau mengendalikan emosi kita terhadap individu lain. Sebelum melakukan sesuatu terhadap individu lain atau kelompok lain kita harus tau menempatkan posisi atau tau cara bagaimana melakukan hal yang terbaik untuk kita dan untuk orang lain juga.
BAB III
KESIMPULAN
MULTIPLE INTELLIGENCES MENURUT SAYA!!
Menurut saya, M.I. merupakan kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang. Kecerdasan bergantung pada konteks, tugas serta tuntutan yang diajukan oleh kehidupan kita, dan bukan tergantung pada nila IQ, gelar perguruan tinggi atau reputasi bergengsi lain kata hal-hal tersebut dapat kita dapatkan tanpa harus dengan memiliki dasar nilai ekonomi. Hal ini juga dapat membantu kita dalam menghadapi kerasnya kehidupan global saat ini.
kiranya ini bermanfaat!!
BalasHapusGod Bless youu.. :)