Powered By Blogger

Kamis, 10 Mei 2012

ORIGAMI jepang

Origami (折り紙, dari ori yang berarti "lipat", dan kami yang berarti "kertas") merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian yang modern.
Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula sejak kertas diperkenalkan pada abad pertama di zaman Tiongkok kuno pada tahun 105 Masehi oleh Ts'ai Lun.
Pembuatan kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal dari Tiongkok adalah tongkang (jung) dan kotak.
Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 pada masa pemerintahan kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama Donchō (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta. Kemudian seni ini berkembang mula-mula pada zaman Muromachi (1333-1568) dan kemudian pada zaman Edo (1603–1868). Karena harganya yang sangat mahal pada masa itu, penggunaannya terbatas hanya pada kegiatan-kegiatan seremonial seperti untuk Noshi. Terpisah dari itu, berkembang pula kesenian melipat kertas di Eropa, yang disebarkan dari Mesir dan Mesopotamia ke Spanyol pada abad ke-16 dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa barat.
Sebuah karya origami tradisional berbentuk bangau.
Untuk waktu yang lama, model-model yang dikenal hanya terbatas pada model-model tradisional seperti bangau di Jepang dan pajarita di Spanyol. Akira Yoshizawa(1911–2005) membuat inovasi dengan menciptakan model-model baru yang kemudian membawa perubahan besar dalam perkembangan origami. Beliau menciptakan sebuah sistem penggambaran sistemastis (yang disebut diagram)) untuk menunjukkan langkah-langkah pelipatan suatu model yang dapat disebarluaskan dan dipahami oleh banyak pihak. Sistem ini adalah dasar dari Sistem Yoshizawa-Randlett yang sekarang lazim digunakan untuk instruksi lipat model origami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar